Muhammad Ibnu Nashr Al-Hajjaj Al-Marwazi

"Muhammad Ibnu Nashr bin Al-Hajjaj Al-Marwazi"

elzeno 2 menit baca
Muhammad Ibnu Nashr bin Al-Hajjaj Al-Marwazi
Nama beliau adalah Abu Abdillah Muhammad bin Nashr bin Al-Hajjaj Al-Marwazi. Beliau adalah seorang imam, Al-hafizh, syaikhul Islam. Belaiu dilahirkan di bagdad pada tahun 202 H. Adapun menurut keterangan Ath-Thabaqat karya Abu Ishaq, disebutkan bahwa Muhammad bin Nashr lahir di Bagdad, lalu dia tumbuh besar di Naisabur, yang kemudian menetap di Samarqand. Muhammad bin Ya’qub Al-Akhram berkata: “Muhammad bin Nashr adalah seorang yang berakhlak terpuji, seakan di mukanya terbelah buah delima, di kedua pipinya terdapat bunga mawar dan di janggutnya terdapat sinar bercahaya”.

Al-Hakim berkata: “Muhammad bin Nashr adalah seorang Ahli ibadah, ilmuan dan seorang ulama hadits tanpa dipertanyakan lagi”. Abu Dzar Muhammad bin Muhammad bin Yusuf Al-Qadhi berkata: “Di masa-masa pertama, guru-guru kami berkata: “Ulama di Khurasan ada empat, yaitu: Ibnul Mubarak, Yahya bin Yahya, Ishaq Bin Rahawaih, Dan Muhammad bin Nashr Al-Marwazi”. Ibnul Al-khram mengatakan: “Ismail bin Qutaibah memberitahukan kepada kami, dia berkata: “Aku sering mendengar Yahya bin Yahya ketika ditanya tentang suatu hal, maka ia berkata: “Kalian bertanya saja kepada kepada Abu Abdillah Al-Mawardi”. Imam An-Nawawi rahimahullah berkata: “Muhammad bin Nashr Al-Faqih Asy-Syafi’i adalah seorang yang pandai dan menguasai berbagai bidang ilmu ”

Al-Imam Adz-Dzahabi berkata: “Muhammad bin Nashr berguru di:
  • Khurasan, diantara guru beliau disana Adalah: Yahya bin Yahya At-Taimi, Abu Khalid Yazid bin Shaleh, Umar bin Zurarah, Shadaqah bin Al-Fadhl Al-Marwazi, Ishaq bin Rahawaih dan Ali bin Hujr”.
  • Rai, di antaranya adalah dari Muhammad bin Mahran Al-Hammal, Muhammadbin Muqatil, Muhammad bin Humaid dan lain-lain.
  • Bagdad, diantaranya Muhammad bin bakkar bin Ar-Rayyan, Ubadillah bin Umar Al-Qawariri dan yang lainnya yang satu angkatan dengan mereka.
  • Bashrah, diantaranya adalah dari Syaiban bin Farruq, Hudbah bin Khalid, Abdul Wahid bin Ghiyats dan yang selainnya.
  • Kufah, diantaranya Muahammad bin Abdillah bin Numair, Hannad, Ibnu Abi Syaibah, dan selainnya.
  • Madinah antara lain Abu Mus’ab, Ibrahim bin Al-Mundzir al-Jasami dan selainya.
  • Mesir, diantaranya Yunus Ash-shadafi, Ar-Rabi’, Al-Murdi dan Abu Isma’il Al-Muzni”.

Murid-Muridnya - Diantara Murid-Murid beliau adalah: “Anak beliau Ismail bin Muhammad bin Nashr, Abu Abbs As-Sarraj, Muhammad bi Al-Mundzir Syakkar, abu Hamid bin Asy-Syarqi, Abu Abdillah Muhammad Ya’qub bin Al-Akhram, Abu Nadhr Muhammad bin Muhammad Al-Faqih, Muhammad bin Ishaq As-samarkandi, dan masih banyak yang lain.

Karya-karyanya - Abu Bakar Ash-Shairafi yang termasuk pengikut mdhab Asy-Syafi’iyah berkata: “Kalaulah Muhammad bin Nashr tidak menulis kitab keculi Al-Qasamah maka ia sudah termasuk orang yang terpandai”. Diantara kitab beliau yang lain adalah sebagi mana yang dikatakan As-Sulaimani Al-Hafizh Ta’zim QadrAsh-Shalat, Raf’u Yadain. Dan kitab-kitab beliau yang lainnya.

Wafatnya - Menurut As-Subuki, muhammad bin Nashr meninggal di Samarqand pada bulan Muharram tahun 294 H. [Sumber: dinukil dari kitab “Min A’lamis Salaf” karya, Syaikh Ahmad Farid, edisi indonesia : “60 Bigrafi Ulama Salaf” cet. Pustaka Azzam, hal : 590-600 dengan sedikit diringkas.]
elzeno
elzeno Pengalaman adalah Guru Terbaik. Oleh sebab itu, kita pasti bisa kalau kita terbiasa. Bukan karena kita luar biasa. Setinggi apa belajar kita, tidahlah menjadi jaminan kepuasan jiwa, yang paling utama seberapa besar kita memberi manfaat kepada sesama.
Posting Komentar
Cari ...
Menu
Tampilan
Bagikan