Biografi Khadijah binti Khuwailid (wafat usia 50 tahun)

"Biografi Khodijah binti Khuwailid Istri Pertama Rosululloh SAW"

House Shine 4 menit baca
Biografi Khodijah binti Khuwailid Istri Pertama Rosululloh SAW


Khadijah binti Khuwailid atau yang dikenal dengan al-Kubra dan Ummul Mukminin adalah istri Nabi Muhammad SAW dan ibu dari Fatimah Az-Zahra, menikah dengan Nabi Saw sebelum Bi’tsah dan wanita pertama yang beriman kepadanya.

Khadijah mengeluarkan semua kekayaannya untuk penyebaran Islam. Nabi Saw demi menghormati Khadijah tidak menikah dengan wanita lain selama Khadijah masih hidup. Dan setelah ia wafat, Nabi Saw senantiasa mengenangnya dengan kebaikan.

Nabi saw dari pernikahannya dengan Khadijah memiliki dua anak laki-laki bernama Qasim dan Abdullah dan anak perempuan bernama Sayyidah Fatimah, Zainab, Ruqayyah, Ummu Kultsum.

Khadijah meninggal di Mekah tiga tahun sebelum Hijrah pada usia 65 tahun. Nabi saw menguburkan tubuh Khadijah di pemakaman al-Ma’la.

Khadijah lahir dari seorang ayah bernama Khuwailid bin Asad bin Abdul ‘Uzza bin Qushai, dari keluarga Quraisy dan dari seorang ibu bernama Fatimah binti Zaidah. Ia lahir di Mekah sekitar tiga atau empat dekade sebelum Nabi Islam saw diutus menjadi nabi (bi’tsah) dan di kota yang sama, di rumah ayahnya, ia tumbuh besar.

Sebelum menikah dengan Nabi saw, Khadijah sudah pernah menikah dua kali dan ia mempunyai anak dari masing-masing pernikahannya. Sebagian besar dari sumber sejarah Sunni menerima perihal pernikahan Khadijah ini dan mengutip nama suami serta anak-anak mereka.

Seluruh sumber menyatakan bahwa Khadijah adalah istri pertama Nabi Muhammad saw, dan sebagian besarnya menyebutkan bahwa Nabi saw berusia 25 tahun ketika menikah dengan Khadijah. Mengenai usia Khadijah saat menikah dengan Nabi saw tidak ada kesamaan pendapat. Terdapat banyak perbedaan pendapat yang dilontarkan oleh para sejarawan, dari 25 sampai 46 tahun. Banyak sumber yang meyakini bahwa Khadijah berusia 40 tahun ketika menikah dengan Nabi saw. Dengan menukil dari yang lainnya, Mas’udi juga memberikan kemungkinan selain usia yang telah disebutkan. Beberapa sumber mengatakan bahwa Khadijah menikah dengan Nabi saw pada usia 25 tahun, dan sebagiannya meyakini berusia 28 tahun .

Penelitian yang dilakukan untuk menentukan usia Khadijah yang tepat ketika melangsungkan pernikahan dengan Nabi Saw ini sedikit sulit. Namun mengingat bahwa kehidupan berkeluarga Khadijah dengan Nabi hanya 25 tahun lamanya –15 tahun sebelum Nabi saw diutus dan 10 tahun setelah Nabi diutus– dan menurut beberapa sumber sejarah juga dikatakan bahwa saat wafat Khadijah berusia 65 tahun atau menurut Baihaqi berusia 50 tahun, dengan demikian maka kemungkinan besar usia Khadijah saat menikah dengan Nabi Muhammad saw sesuai dengan salah satu dari dua pendapat yaitu 40 atau 25 tahun. Jika Khadijah ketika wafat berusia 50 tahun, maka saat menikah berusia 25 tahun. Pendapat ini yang lebih diterima oleh sebagian peneliti.

Khadijah memainkan peran penting dalam kehidupan Nabi Saw. Terdapat sejumlah laporan yang membuktikan tentang keistimewaan posisinya di sisi Nabi saw. Sampai beberapa tahun setelah kematian Khadijah, Nabi Saw selalu mengingat dan mengenangnya kembali dan menyampaikan kekhususan yang dimiliki Khadijah. Ketika dikatakan kepada Nabi bahwa Khadijah tidak lebih dari seorang istri yang sudah tua, Nabi saw pun terlihat sedih dan sangat tidak nyaman. Dengan menolak perkataan tersebut Nabi menyatakan, “Allah tidak pernah menggantikan untukku seorang istri yang lebih baik darinya, karena ia telah membenarkanku di saat orang-orang mengingkariku. Ia telah membantu dan menolongku ketika tidak ada seorangpun yang membantu dan menolongku. Ia memberikan hartanya kepadaku, pada saat semua orang enggan untuk memberikan hartanya kepadaku.”

Khadijah setelah menikah dengan Nabi saw merupakan sebaik-baiknya istri bagi Nabi Saw. Ia melakukan tugasnya sebagai seorang istri Nabi saw dengan penuh ketulusan dan kecintaan. Ia membawa ketenangan dalam keluarga seperti yang dicari oleh setiap pasangan dalam hidup mereka. Semua itu dipersembahkannya untuk Nabi Saw, dan hal itu dilakukannya dengan tanpa tujuan apapun kecuali mendapatkan ridha Allah swt semata. Oleh sebab itu, selama hidup Khadijah, Nabi Saw tidak menikah lagi dan tidak mengambil istri selainnya. Dan uraian-uraian yang menyatakan bahwa Khadijah memiliki kedudukan khusus di sisi Nabi Saw, mungkin gambaran yang paling diterima tentang Khadijah adalah seperti beberapa riwayat yang menyebutkan bahwa Khadijah adalah sebaik-baiknya teman, sejujur-jujurnya pendamping, tempat keluh kesah dan pembawa ketentraman bagi Nabi saw.

Khadijah benar-benar seorang wanita bijaksana dan terhormat. Ibnu Jauzi menulis tentangnya, “Khadijah adalah wanita yang berilmu dan memiliki kepribadian yang bersih dan ia adalah seorang insan spiritual yang terpesona dengan hak asasi manusia, mencari keutamaan, menyukai inovasi, senang dengan keunggulan, kesempurnaan dan kemajuan adalah termasuk dari sifat-sifatnya. Sejak masa mudanya ia merupakan salah seorang perempuan yang berbudi luhur, ternama dan memiliki keutamaan yang terkenal di Hijaz dan Arab.”

Yang lebih penting dari kedudukan materinya adalah harta kekayaan spiritualnya yang tidak ada habisnya. Dengan menolak permintaan para pejabat dan pembesar Quraisy yang datang untuk menikah dengannya dan memilih Nabi Muhammad saw sebagai suaminya, ia telah menyempurnakan kenikmatan atas kekayaan materi dengan jaminan kebahagiaan di akhirat dan kenikmatan kekal di surga. Ia telah menampakkan kecerdasannya kepada semua orang. Untuk mencapai kenikmatan yang berkah ini, ia telah menjadi seorang muslim pertama. Ia adalah orang pertama yang membenarkan ajaran Nabi dan mendirikan salat pertama bersama Nabi Muhammad saw.

Menurut sumber-sumber, Khadijah sebagai orang pertama yang masuk Islam diyakini sebagai hal yang sudah diterima dan diketahui. Bukti-bukti menyatakan bahwa Khadijah diyakini sebagai orang pertama yang mengenal Islam. Bahkan beberapa pendapat menyatakan bahwa ini memiliki komitmen tinggi. Ibnu Abdul Bar meyakini bahwa Ali as adalah orang pertama yang menyatakan keimanannya kepada Nabi saw setelah Khadijah.

Memperhatikan sumber-sumber lain yang menyebutkan orang-orang pertama yang memeluk Islam, diketahui Khadijah dan Ali as adalah terhitung sebagai orang pertama yang menyatakan beriman kepada Allah swt. Begitu pula telah diisyaratkan tentang keterdahuluan Khadijah dan Ali as dalam mendirikan salat bersama Nabi Muhammad saw. Mereka dikenal sebagai orang muslim pertama di dunia yang mendirikan salat.
House Shine
House Shine Pengalaman adalah Guru Terbaik. Oleh sebab itu, kita pasti bisa kalau kita terbiasa. Bukan karena kita luar biasa. Setinggi apa belajar kita, tidahlah menjadi jaminan kepuasan jiwa, yang paling utama seberapa besar kita memberi manfaat kepada sesama.
Posting Komentar
Cari ...
Menu
Tampilan
Bagikan