Ayyas bin Abu Rabiah atau Abu Abdurrahman

"Ayyas bin Abu Rabiah atau Abu Abdurrahman"

elzeno 1 menit baca
Ayyas bin Abu Rabiah atau Abu Abdurrahman

Ayyas bin Abu Rabiah yang bernama lengkapnya ‘Ayyas bin Amru bin al-Mughiroh al-Qursy al-Makhzumy. Biasa dipanggil Abu Abdurrahman. Abu Jahal adalah saudara dari ibunya. Pada awalnya beliau tidak yakin dengan ajaran yang dibawa Rasulullah. Setelah mendengar dan mencermati ajaran Islam dengan seksama akhirnya menyatakan diri masuk Islam. Kononnya, beliau masuk Islam sebelum Rasulullah pergi ke rumah al-Arqom. Jadi beliau termasuk orang-orang pertama yang meyakini ajaran Islam. Selama berjuang menyebarkan ajaran Islam, beliau bersama istrinya pernah ikut berhijrah ke Habasyah (Ethopia). 

Pada waktu hendak ikut berhijrah ke Madinah, beliau membuat janji dengan Umar r.a. dan Hisyam bin ‘Ash untuk bertemu. Pada waktu yang ditentukan, mereka saling bertemu. Tiba-tiba Abu Jahal ikut dari belakang membuntutinya. Kemudian Abu Jahal berusaha merayunya agar tidak berhijrah ke Madinah. Abu Jahal mencoba membuat tipu daya. Dia katakan bahwa ibunya tidak akan menyentuh rambutnya dengan sisir dan juga menyisirnya hingga melihat ‘Ayyas (anakknya). Mendengar ucapan Abu Jahal, beliau akhirnya bertanya kepada Umar. Umar pun menasehatinya agar tidak usah ikut berhijrah. Tapi dirinya menolak. 

Akhirnya beliau balik ke Mekkah bersama Abu Jahal. Dalam perjalannya, Abu Jahal berusaha menentang dan membelokkan keyakinannya. Beliau ikut dalam barisan orang-orang yang membaiat Rasulullah di bawah pohon yang dikenal dengan nama ‘Bai’ah ar-Ridwan’. Pada waktu perang Hunain, beliau ikut berperang. Begitu juga bersama-sama orang-orang Islam lain berperang melawan kelompok murtad. Beliau membawa bekal dan sejatanya ke tanah Persia untuk menyebarkan ajaran Islam.

Bersama Kholid bin Walid, beliau pindah ke kawasan dekat Rum untuk memberi semangat dan mengkobarkan api perjuangan untuk umat Islam. Dan juga memohon pertolongan Allah agar dijayakan. Hingga pada waktu perang Yarmuk dimana Rum keluar dengan jumlah yang sangat besar yang belum terjadi sebelumnya. Kholid pun sempat kaget dan tercenggang. “Banyak sekali tentara Rum, sementara umat Islam sedikit sekali” kata Kholid. Akhirnya Kholid membalikkan ucapan itu agar umat Islam lebih bersemangat. “Banyak sekali tentara umat Islam, sementara Rum sediki” kata Kholid.

Beliau wafat setelah pulang dari Mekkah akibat luka parah yang diderita pada waktu perang Yarmuk. Diantara orang-orang yang meriwayatkan hadits darinya adalah anaknya; Abdullah dan al-Harits. Juga Nafi’ budak Ibn Umar. Diantara riwayat hadits itu; Rasulullah bersabda; “Umatku akan selalu dalam kebaikan selama mereka masih mengagungkan ‘Ka’bah dan Haram’. Sekiranya mereka enggan, maka binasalah mereka.”(HR.Ibn Majjah)
elzeno
elzeno Pengalaman adalah Guru Terbaik. Oleh sebab itu, kita pasti bisa kalau kita terbiasa. Bukan karena kita luar biasa. Setinggi apa belajar kita, tidahlah menjadi jaminan kepuasan jiwa, yang paling utama seberapa besar kita memberi manfaat kepada sesama.
Posting Komentar
Cari ...
Menu
Tampilan
Bagikan