Ilyas (bahasa Arab: إلياس ) (sekitar 910-850 SM) adalah seorang utusan Allah. Ia diangkat menjadi nabi pada tahun 870 SM dan ditugaskan berdakwah kepada orang-orang Finisia dan Bani Israel yang menyembah berhala bernama Baal di Kota Baalbak, Syam. Kota Baalbek (Baalbak) diambil dari nama berhala (Baal) yang mereka sembah. Namanya disebutkan sebanyak 2 kali di dalam Al-Quran. Menurut kisah Islam ia tidak wafat tetapi diangkat ke sisi Allah.
Nabi Ilyas 'alaihissalam berdakwah agar kaumnya mau meninggalkan kebiasaan buruk mereka menyembah berhala. Berkali-kali Nabi Ilyas mengingatkan, namun mereka tidak pernah menghiraukan. Menyadari kaumnya tidak mematuhi seruannya, Nabi Ilyas meminta agar Allah Swt. menurunkan azab-Nya. Maka datanglah bencana kekeringan melanda negeri Baalbek. Kisah Nabi Ilyas ini tidak banyak diceritakan dalam Al Qur'an. Nama Ilyas hanya disebut empat kali, yaitu dalam surah al-An'am ayat 85 serta surah as-Saffat ayat 123, 129 dan 130.
Nama lain
Il yaa siin adalah nama lain bagi nabi Ilyas dengan dialek non Arab, sebagaimana mereka menyebut nabi Isma'il dengan: Is Maa 'Iin. Hal ini terdapat pada Al-Qur'an surat Ash-Shaaffaat ayat :30, yang artinya
"Selamat Sejahtera untuk Ill Yaa Siin"
Ilyas diangkat sebagai Rosul
Allah mengutus Ilyas sebagai Rasul terdapat dalam Al Qur'an Surat Ash-Shaaffaat ayat 123 berikut ini. yang artinya,
"Sesungguhnya Ilyas tergolong juga orang yang kami kirim sebagai Rasul"
Dakwah Nabi Ilyas as kepada kaum Bani Israil yang kufur, yaitu penduduk negeri Baalbek
Baalbek merupakan sebuah kota yang sekarang berada dalam wilayah Libanon. Pada masa Nabi Ilyas, kota ini didiami oleh bangsa Fenisia, yang merupakan bangsa pelaut terkenal. Bangsa ini menyembah berhala Baal. Sampai sekarang masih ada sebuah bangunan altar bernama Heliopolis yang diyakini sebagai tempat penyembahan bangsa Fenisia kepada Dewa Baal. Nama kota Baalbek sendiri diambil dari nama Baal, dewa bangsa Fenisia. (Sumber:Ensiklopedi Islam untuk Pelajar - no.3)
Nabi Ilyas mendapat tugas dari Allah Swt. untuk menyadarkan kaum Bani Israil yang suka menyembah berhala Baal. Ilyas mengingatkan kaumnya, bahwa berhala yang mereka sembah itu bukan tuhan yang sebenarnya. Ia juga menyerukan agar mereka takut kepada Allah Swt. yang menciptakan alam semesta, dan menegaskan bahwa Allah Swt. adalah Tuhan para pendahulu mereka. Namun kaum Bani Israil mendustakan seruan Ilyas tersebut. Kisah Nabi Ilyas yang memperingatkan kaumnya itu terdapat dalam Al-Qur'an surah as-Saffat ayat 124-128 di bawah ini, yang artinya:
Al-Qur'an surat Ash-Shaaffaat
124. Ingatlah ketika ia bertanya kepada kaumnya: "Mengapa kamu tidak bertakwa kepada Allah?"
125. Mengapa kamu sembah ba'l, dan kamu tinggalkan Tuhan Maha Pencipta yang sebaik-baiknya.
126. Yaitu Allah, Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu yang dahulu?'
127. Tapi mereka mendustakannya. karena itu mereka akan diseret pada hari kiamat untuk disiksa.
128. Kecuali hamba-hamba Allah yang telah disucikan dari dosanya.
Azab kepada kaum Nabi Ilyas yang durhaka
Karena kaum Nabi Ilyas durhaka, Allah Swt. menurunkan azab berupa kemarau panjang selama tiga tahun berturut-turut. Semua tanaman dan hewan mati karena kelaparan. Kaum Nabi Ilyas akhirnya menyadari kesalahan mereka. Mereka bersedia meninggalkan berhala dan berjanji tidak menyembahnya lagi. Karena mereka sadar, Nabi Ilyas memohon kepada Allah Swt. agar menurunkan hujan ke tengah- tengah kaumnya. Namun setelah menikmati kemakmuran hidup, kaum Nabi Ilyas kembali ingkar. Mengetahui kekufuran kaumnya, Nabi Ilyas pun berdoa agar Allah Swt. menarik kembali nikmat yang telah dicurahkan kepada kaumnya dan mereka kembali ditimpa bencana yang lebih dahsyat daripada bencana sebelumnya.
Penerus nabi Ilyas 'alaihissalam
Nabi Ilyas memiliki seorang anak angkat bernama Ilyasa. Ia sering menemani Nabi Ilyas dalam melaksanakan tugasnya berdakwah, terutama ketika Nabi Ilyas sudah menginjak usia tua. Setelah Nabi Ilyas diangkat oleh Allah Swt, Allah Swt mengutus Ilyasa untuk melanjutkan tugas ayahnya menyampaikan dakwah kepada kaumnya.