Ayyub as-Sakhtiyani - Abu Bakar al-Bashri

"Ayyub as-Sakhtiyani - Abu Bakar al-Bashri"

elzeno 1 menit baca
Ayyub as-Sakhtiyani - Abu Bakar al-Bashri

Ayyub as-Sikhtiyani (66-131 H/685-748 M) adalah seorang ahli Fiqh yang kaya Hujjah, ahli ibadah haji, pemilik akhlak yang selalu berteman dengan kebenaran. Dialah salah seorang pemuka Tabi'in yang telah meriwayatkan hadits dari Imam Nafi' pada banyak kesempatan dan narasinya terdapat dalam semua 6 kitab hadits utama. Ia berasal dari Basrah dan pernah melihat (bertemu dengan) Anas bin Malik, shahabat nabi. Ia wafat ketika terjadi wabah di Basrah pada tahun 131 H/748 M.

Guru-Gurunya : Beliau mendengar ilmu dari Sa'id bin Jubair, Abu 'Utsman An-Nahdi, Abul 'Aliyah Ar-Riyahi, Abu Qilabah Al-Jarmi, Abdullah bin Syaqiq, Al-Hasan Al-Bashri, Al-Qasim bin Muhammad bin Abi Bakr, Nafi' maula Ibnu 'Umar, Muhammad bin Sirin, Atha' bin Abi Rabah, Jabir bin Zaid dan selain mereka. (Siyar A'lamin Nubala' 6/16). Murid-Muridnya : Para Ulama yang meriwayatkan dari beliau Muhammad bin Sirin, Qatadah, Az-Zuhri, 'Amr bin Dinar, Yahya bin Abi Katsir, Syu'bah, Sufyan Ats-Tsawri, Malik, Ma'mar, Hammad bin Zaid, Hammad bin Salamah, Abdul Warits dan selain mereka.

Ayyub As-Sakhtiyani bila mendapat ibrah (pelajaran hikmah) dalam majelisnya maka beliau tak kuasa menahan air matanya lalu beliau mengusap wajah dan hidungnya seraya berkata, ”Betapa beratnya penyakit flu ini” (demi menyembunyikan tangisannya karena Allah). (Siyar A’lamin Nubala’ 6/20). Dari Hammad bin Zaid, ia berkata, Ayyub menyampaikan kepada kami, "Sungguh engkau tidak dapat melihat kesalahan gurumu sampai engkau duduk di majelis selainnya dan engkau bergaul dengan manusia." (Hilyatul Auliya' 3/9).

Beliau termasuk deretan Ulama Salaf dari kalangan Tabi'in (berjumpa dengan Anas bin Malik), imam ahli hadits, Ulama yang kokoh hafalannya, ahli zuhud dan wara', pembela sunnah dan momok bagi ahli bid'ah. Beliau adalah Al-Imam Al-Hafidzh Ayyub bin Abi Tamimah As-Sakhtiyani Al-Bashri yang wafat tahun 130 Hijriyyah (Siyar A’lamin Nubala’ 6/24)
elzeno
elzeno Pengalaman adalah Guru Terbaik. Oleh sebab itu, kita pasti bisa kalau kita terbiasa. Bukan karena kita luar biasa. Setinggi apa belajar kita, tidahlah menjadi jaminan kepuasan jiwa, yang paling utama seberapa besar kita memberi manfaat kepada sesama.
Posting Komentar
Cari ...
Menu
Tampilan
Bagikan