Syubah bin al-Hajjaj Ulama Syaikh dari Basra

"Syubah bin al-Hajjaj Ulama Syaikh dari Basra"

elzeno 2 menit baca
Syubah bin al-Hajjaj Ulama Syaikh dari Basra

Syu’bah ibn Al-Hajjaj atau Al-Imam Abu Bustham Syu'bah bin al-Hajjaj bin al-Warad al-'Ataki al-Wasithi al-Bashri (Arab: الإمام أبو بسطام شعبة بن الحجاج بن الورد العتكي الواسطي البصري) atau lebih dikenal dengan Syu'bah bin al-Hajjaj (lahir pada tahun 85 H, wafat di Basra pada tahun 160 H) adalah seorang tabi'in, ulama dan syaikh yang berasal dari Basra.

Beliau adalah Syu’bah bin Hajjaj bin Ward Al-‘Ataki Al-Azdi Abu Bistham Al-Wasathi, budak Ubadah bin Al-Aghar budak Yazid Al-Mahlab bin Abi Shafrah. Namun Qa’nab bin Al-Mahrar berkata: “Syu’bah adalah budak dari Al-Jahadhim dari keluarga ‘Atik. Selain itu Muhammad juga berkata: “Syu’bah adalah budak dari Al-Asyaqir yang telah dibebaskan””. Syu’bah lahir pada tahun 80 H, di bawah kekuasaan Abdul Malik bin Marwan. Sedangkan Abu Zaid Al-Harawi mengatakan: “Syu’bah lahir pada tahun 82 H”.

Riwayat hadis

Ia mendapatkan hadis dari: Anas bin Sirin, Ismail bin Raja, Salamah bin Kuhail, Jami' bin Syaddad, Sa'id bin Abi Sa'id al-Maqbari, Jablah bin Sahim, Al-Hakam bin 'Utaibah, 'Amru bin Murrah, Zabid bin al-Harits al-Yami, Qatadah bin Du'amah, Mu'awiyyah bin Qurrah, Abu Hamzah adh-Dhab'i, 'Amru bin Dinar, Yahya bin Abi Katsir, 'Ubaid bin al-Hasan, 'Adi bin Tsabit, Thalhah bin Manshur, al-Minhal bin 'Amru, Sa'id bin Abi Burdah, Sammak bin al-Walid, Ayyub as-Sakhtiyani, Manshur bin al-Mu'tamir, Muhammad bin Sirin

Ia mendengarkan hadis dari: Qatadah, Yunus bin 'Ubaid, Abdul Malik bin 'Umair, Abu Ishaq as-Sabi'i, Thalhah bin Mashraf
Ia meriwayatkan hadis kepada: Ayyub as-Sakhtiyani, Al-A'masy, Muhammad bin Ishaq, Ibrahim bin Sa'ad, Sufyan ats-Tsauri, Syarikh bin Abdullah, Sufyan bin Uyainah

Sifat-Sifatnya - Seperti yang dituturkan oleh Abu Hamzah bin ZiyadAth-Thusi, ia berkata: “Syu’bah adalah seorang yang gagap dan mempunyai kulit yang kering karena banyak melakukan ibadah”.
Dari Abu Bahr Al-Bakrawi, ia berkata: “Aku tidak melihat orang yang kuat beribadah seperti Syu’bah, ia beribadah kepada Allah hingga punggungnya menjadi bongkik dan tidak berdaging”.

Ibadahnya - Dari Abu Bakar Al-Bakrawi, ia berkata: “Aku tidak pernah emlihat seseorang yang lebih kuat beribadah dari Syu’bah, ia beribadah kepada Allah hingga kurus kering, tinggal tulang”.
Dari Umar bin Harun, ia berkata: “Syu’bah berpuasa menahun, dan tidak ada yang mengetahuinya, sedang Sufyan Ats-Tsauri berpuasa tiga hari dalam setiap bulan dan telah diketahui banyak orang”.

Perkataan ulama tentangnya

Ahmad bin Hambal berkata: Tidak ada pada masa Syu’bah orang yang sepertinya dalam bidang hadits dan tidak ada yang lebih baik tentang hal hadits daripadaanya
Imam Asy-Syafi'i berkata: Andaikata tidak ada Syu’bah, orang Irak tidak banyak mengetahui hadits
Sufyan ats-Tsauri berkata: Syu’bah adalah Amirul Mukminin dalam bidang hadits
Shalih Ibnu Muhammad berkata: Ulama yang mau mengatakan tentang hal rijal hadits adalah Syu’bah

Sanjunggan Para Lama Terhadapnya

Abu Abdullah bin Hakim berkata: “Syu’bah adalah pimpinan para ulama haidts yang ada di Bashrah. Syu’bah hidup sezaman dengan Anas bin Malikdan Amr bin Salamah Al-Jarmi. Ia telah mendapatkan hadits dari 400 guru dari generasi tabi’in”.
Abu Abdillah berkata: “Sebagian guru-guru Syu’bah mengambil hadits darinya, mereka adalah Manshur, Al-A’masy, Ayub, Dawud bin Abi Hind dan Sa’ad bin Ibrahim –dia adalah qhadi (hakim)” di Madinah.
Adz-Dzahabi berkata: “Karena kemuliaan Syu’bah imam Malik meriwayatkan hadits dari seseorang dari Syu’bah, yang demikian jarang sekali dilakukan oleh imam Malik”.

Wafat Beliau - Abu Bakar Manjawaih berkata: “Syu’bah Lahir pada Tahun 82 H, dan meninggal pada tahun 160 H, Syu’bah meninggal pada umur 77 tahun.” [Sumber: diringkas dari kitab “Min A’lamis Salaf” karya, Syaikh Ahmad Farid, edisi indonesia : “60 Bigrafi Ulama Salaf”]
elzeno
elzeno Pengalaman adalah Guru Terbaik. Oleh sebab itu, kita pasti bisa kalau kita terbiasa. Bukan karena kita luar biasa. Setinggi apa belajar kita, tidahlah menjadi jaminan kepuasan jiwa, yang paling utama seberapa besar kita memberi manfaat kepada sesama.
Posting Komentar
Cari ...
Menu
Tampilan
Bagikan