Tugas Malaikat Mikail

"Malaikat Mikail bertugas membagikan rizki, mengatur hujan, angin dan tanaman"

elzeno 1 menit baca
Malaikat Mikail bertugas membagikan rizki, mengatur hujan, angin dan tanaman

Malaikat adalah makhluk Allah SWT selalu taat dan tunduk kepada seluruh perintahNya. Beriman kepada malaikat adalah rukun iman yang kedua, setelah iman kepada Allah SWT.

Beriman kepada malaikat dapat dipahami dengan menyakinkan dengan hati, mengucapkan dengan lisan, dan mengamalkan melalui perbuatan, bahwa Allah SWT telah menciptakan malaikat-malaikatnya bersama dengan tugasnya.

Arti Kata Malaikat

Dikutip dari laman NU Online, kata “malaikat” berasal dari kata “malak” dalam bahasa Arab yang berarti kekuatan. Sebagian besar ulama mempercayai, jika kata “malak” merujuk kepada kata “alaka” yang berarti mengurus atau utusan.
“Dan segala apa yang ada di langit dan di bumi hanya bersujud kepada Allah yaitu semua makhluk bergerak (bernyawa) dan (juga) para malaikat, dan mereka (malaikat) tidak menyombongkan diri.” (Q.S An-Naml {16}:49).

Tugas Malaikat Mikail

Salah satu malaikat yang wajib diimani oleh umat Islam adalah Malaikat Mikail. Dikutip dari buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti oleh Faesal Ghozaly (2016:73), tugas dari Malaikat Mikail adalah menyampaikan rezeki kepada makhluk Allah SWT.

Rezeki yang dibawa oleh Malaikat Mikail dapat berupa turunnya hujan. Selain itu, juga dapat berbentuk sumber kehidupan bagi tumbuh-tumbuhan supaya berkembang dengan subur.

Hal tersebut, juga disampaikan di dalam kitab Al Haba’ik fi Akhbabril Malak’ik karya Jalaluddin As-Suyuthi, bahwa terdapat 4 malaikat yang mengurusi urusan dunia. Salah satu dari malaikat tersebut adalah Malaikat Mikail yang bertugas mengurus turunnya hujan dan tumbuh-tumbuhan.

Selain itu, Malaikat Mikail merupakan salah satu malaikat yang memusuhi orang-orang kafir yang tidak tunduk kepada perintah Allah SWT. Tugas memusuhi orang kafir tersebut, dilakukan bersama dengan Malaikat Jibril.
“Barang siapa menjadi musuh Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, Jibril dan Mikail, maka sesungguhnya Allah musuh bagi orang-orang kafir.” (Q.S Al-Al Baqarah {2}:98)
elzeno
elzeno Pengalaman adalah Guru Terbaik. Oleh sebab itu, kita pasti bisa kalau kita terbiasa. Bukan karena kita luar biasa. Setinggi apa belajar kita, tidahlah menjadi jaminan kepuasan jiwa, yang paling utama seberapa besar kita memberi manfaat kepada sesama.
Posting Komentar
Cari ...
Menu
Tampilan
Bagikan