Mengenal Para Ummahatul Mukminin, Istri-Istri Rasulullah SAW

"Mengenal Sebelas Ummahatul Mukminin, Ibu Orang-Orang Muslim yang Cantik Lahir dan Batin"

elzeno 10 menit baca
Mengenal Para Ummahatul Mukminin, Istri-Istri Rasulullah SAW

RASULULLAH SAW memilih hidup sederhana untuk beliau sendiri dan juga untuk semua ahlul bait. Pilihan hidup ini bukan karena beliau tidak bisa hidup mewah, melainkan untuk menjadi contoh dan teladan bagi umatnya, hingga kelak hari kiamat.

Pernah satu bulan, beliau melalui harinya di rumah tanpa adanya nyala api. Rasulullah tetap bermurah hati dengan memperbanyak sedekah, hibah, dan juga hadiah. Pilihan hidup apa adanya ini semata-mata karena untuk menumbuhkan ketulusan dalam mengharap apa yang ada di sisi Allah.

Secara akidah ataupun syariat, Rasulullah tidak dituntut untuk menjalani kehidupan yang beliau terapkan terhadap diri sendiri dan juga ahlul bait. Segala kebaikan tidak diharamkan dalam akidah dan syariat beliau, beliau pun tidak mengharapkan semua itu tatkala semua harta benda datang di hadapan beliau.

Rasulullah hidup ditemani Ummahatul Mukminin, yang masing-masing dari semuanya memiliki keutamaan. Mereka lah yang senantiasa menemani hidup beliau dan kita yakin bahwasannya semua istri-istri Rasulullah di dunia, akan menjadi istri beliau di Surga. Dan Ummahatul Mukminin adalah ibu kita semua, yang tentunya kita harus mengenal ibu kita sendiri.

Banyak kaum muslimin yang hanya mengetahui bahwa Istri Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam yang cantik hanya Ibunda Aisyah radhiyallahu ‘anha, sedangkan yang lain semuanya janda, sudah tua, miskin dan maaf “Jelek!!”. Hal itu digunakan orang sebagai dalih untuk menjelaskan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam berpoligami bukan karena nafsu tetapi semata karena untuk menegakkan dakwah, menjalin silaturrahim dengan sahabat, dan atas perintah Allah Subahanahu wa Ta’ala. Hal itu disebabkan, sangat sedikit sekali diantara kita kaum muslimin yang mempelajari Sirah Nabi, padahal hal itu tidak sepenuhnya benar.

Para Ummahatul Mukminin adalah mereka para wanita yang paling beruntung di dunia dan akhirat. Mereka adalah wanita-wanita yang dipilihkan Allah untuk Rasul-Nya. sebagaimana disebutkan dalam hadits Abu Said Al-Khudri, bahwasanya Rasulullah bersabda,

“Aku tidak menikah dengan istri-istriku dan aku tidak menikahkan putri-putriku kecuali dengan izin yang dibawa Jibril dari Allah”

Berikut ini adalah istri-istri Rasulullah SAW menurut kesepakatan para ulama dan terkenal dikalangan ahli sejarah:

Khadijah binti Khuwailid

Khadijah binti Khuwailid

Rosulullah menikahi Khadijah 15 tahun sebelum nubuwah,pada umur itu rosulullah berumur 25 tahun, banyak perbedaan antara Ahli Sirah tentang umur khadijah saat dinikahi rosulullah.

dari pernikahan ini rosulullah di anugrahi 6 anak, yang pertama adalah Al-Qasim dengan nama ini pula Rosulullah dijulukki Abul Qasim,kemudian Zainab,Ruqayyah,Ummu Kultsum,Fatimah, dan Abdullah.Abdullah binti Muhammad di juluki Ath-Thayyib dan Ath-Thahir, semua putra beliau meninggal dunia selagi masih kecil. Sedangkan semua putri beliau sempat menjumpai Islam dan mereka masuk Islam serta ikut hijrah. Hanya saja mereka semua meninggal dunia selagi beliau masih hidup, kecuali Fatimah. Dia meninggal dunia selang enam bulan sepeninggal beliau, untuk bersua dengan beliau. [1]

[1] (Sirah Nabawiyah, Syeikh Shafiyyurrahman Al-Mubarakfury hal 56-57; Sirah An-Nabawiyah,Ibnu Hisyam 1/190-191;Fiqhus-Sirah, Muhammad AL Ghazali, hal 60; Fathul-Bari, 7/507;Azwaji An-Nabi Shallallahu Alaihi Wa Sallam, Syaikh Muhammad bin Yusuf Ad-Dimasyqi ).

Saudah binti Zam'ah

Saudah binti Zam'ah

Rosulullah menikahi Saudah binti Zam'ah pada Tahun kesepuluh dari Nubuwah. Saudah binti Zam'ah termasuk orang-orang yang lebih dahulu masuk islam dan ikut hijrah ke Habasyah yang kedua, Saudah Adalah wanita pertama yang dinikahi Rosulullah sepeninggal Khadijah, Setelah Beberapa Tahun kemudian, Saudah memberikan malamnya ke Aisyah. [2]

[2] ( Sirah Nabawiyah, Syeikh Shafiyyurrahman Al-Mubarakfury hal 130,Rahmah Lil-Alamin, 2/162; Talqihu Fuhumi Ahlil-Atsar, Hal. 10; Azwaji An-Nabi Shallallahu Alaihi Wa Sallam, Syaikh Muhammad bin Yusuf Ad-Dimasyqi )

Aisyah binti Abu Bakar

Aisyah binti Abu Bakar

Terdapat berbagai silang pendapat mengenai pada umur berapa sebenarnya Rosulullah menikahi Aisyah? Sebagian besar referensi (termasuk sahih Bukhari dan sahih Muslim) menyatakan bahwa upacara pernikahan tersebut terjadi di usia tujuh tahun, dan Aisyah diantarkan memasuki rumah tangga Rosulullah sejak umur sembilan tahun. Semasa hidupnya, Aisyah telah meriwayatkan 2.210 hadits. [3]

[3] (Kajian Mengenal Umahatul Mukminin - Budi Ashari, MTT Tv; Azwaji An-Nabi Shallallahu Alaihi Wa Sallam, Syaikh Muhammad bin Yusuf Ad-Dimasyqi; Sahih bukhari; dan Sahih Muslim)

Hafshah binti Umar

Hafshah binti Umar

Hafshah dilahirkan beberapa hari setelah lahirnya Fatimah putri ke empat Rosulullah. Hafshah adalah putri umar yang menjanda karena suaminya yang seorang mujahid bernama Khunais bin Hudzafah as-Sahami yang meninggal di perang Badar, Rosulullah menikahi Hafshah pada tahun ke tiga Hijriyah dan pada saat itu Hafshah berumur 21 tahun. [4]

[4] (Kajian Mengenal Umahatul Mukminin - Budi Ashari, MTT Tv; Azwaji An-Nabi Shallallahu Alaihi Wa Sallam, Syaikh Muhammad bin Yusuf Ad-Dimasyqi; Wikipedia,Hafshah binti Umar)

Zainab binti Khuzaimah

Zainab binti Khuzaimah

Beliau dikenal dengan "Ummul Masakin" (ibunya orang-orang miskin) dikarenakan kedermawanannya dan kepeduliannya kepada orang-orang miskin. beliau adalah janda dari seorang pejuang bernama Ubaidah bin Harits seorang prajurit penunggang kuda yang paling perkasa setelah Hamzah bin Abdul Muthalib dan Ali bin Abi Thalib. [5]

[5] (Kajian Mengenal Umahatul Mukminin - Budi Ashari, MTT Tv; Azwaji An-Nabi Shallallahu Alaihi Wa Sallam, Syaikh Muhammad bin Yusuf Ad-Dimasyqi; Wikipedia, Zainab binti Khuzaimah)

Hindun binti Abi Umayyah (Ummu Salamah)

Hindun binti Abi Umayyah (Ummu Salamah)

Beliau berasal dari bani Makhzum, julukan Ummu Salamah di berikan pada beliau berasal dari nama anak pertama dari pernikahan pertamanya dengan Abdullah bin Abdul Asad yang bernama Salamah.Suaminya syahid setelah terkena serangan yang ia terima ketika Perang Uhud, dari pernikahan pertamanya beliau di karuniai empat anak, yaitu Salamah,Umar, Zaynab, dan Dara. setelah masa iddahnya selesai beliau sempat di lamar sama Umar bin khtaab dan Abu bakar namun di tolak oleh ummu salama, kemudian rosulullah mencoba tuk melamarnya akhirnya di terima pada saat itu Ummu Salama ber umur 29 tahun. [6]

[6] (Kajian Mengenal Umahatul Mukminin - Budi Ashari, MTT Tv; Azwaji An-Nabi Shallallahu Alaihi Wa Sallam, Syaikh Muhammad bin Yusuf Ad-Dimasyqi; Wikipedia, Hindun binti Abi Umayyah)

Zainab binti Jahsy

Zainab binti Jahsy

Beliau masuk Islam sejak lama, kemudian hijrah bersama Rosulullah ke Madinah, setelah itu beliau di nikahkan Rosulullah dengan Zaid bin Haritsah, tak lama usia pernikahan mereka yakni hanya setahun kemudian diceraikan oleh Zaid di karenakan lisan dari Zainab yang membangga-banggakan nasabnya dg Zaid. Maka turunlah ayat di al-Qur'an surat al-Ahzab mengenai pernikahan nabi Rosulullah dengan Zainab, maka menikahlah nabi dengannya, pada awalnya ia bernama Barrah, kemudian namanya diganti menjadi Zainab. Ia dikenal sebagai pribadi yang sering bersedekah. [7]

[7] (Kesetaraan Dalam Rumah Tangga - Ustadz Budi Ashari, Ammar Tv; Azwaji An-Nabi Shallallahu Alaihi Wa Sallam, Syaikh Muhammad bin Yusuf Ad-Dimasyqi; Kajian Mengenal Umahatul Mukminin - Budi Ashari, MTT Tv; Wikipedia, Zainab binti Jahsy)

Juwairiyah binti al-Harits

Juwairiyah binti al-Harits

Ayah Juwairiyah ialah ketua kelompok Bani Mustaliq, beliau beserta ayahnya dan kaumnya menjadi tawanan Perang al-Muraisi'. dengan pernikahannya, para tawanan Bani Mushthaliq dibebaskan, ayah dan kaumnya masuk Islam. Pada saat itu Juwairiyah berumur 19 tahun dan Rosulullah menikahinya pada tahun ke tujuh Hijriyah. [8]

[8] (Kajian Mengenal Umahatul Mukminin - Budi Ashari, MTT Tv; Azwaji An-Nabi Shallallahu Alaihi Wa Sallam, Syaikh Muhammad bin Yusuf Ad-Dimasyqi; Wikipedia, Juwairiyah binti al-Harits; Wikipedia, Ummahatul Mukminin)

Ramlah binti Abu Sufyan (Ummu Habibah)

Ramlah binti Abu Sufyan (Ummu Habibah)

Beliau Adalah anak Abu Sufyan seorang pembesar Quraish, Suami pertamanya Ubaidillah bin Jahsyin al-Asadiy. Ummu Habibah dan suaminya Ubaidullah pernah berhijrah ke Habsyah. namun suaminya mati Murtad di Habasyah karena kecintaannya minum Khamr.Setelah kematian Suaminya maka dia tidak tahu harus ke mana, karena keluarga dan bapaknya Abu Sufyan masih musyrik saat itu, Rosulullah pun menikahinya dengan wakil dari an-Najasyi. [9]

[9] (Kajian Mengenal Umahatul Mukminin - Budi Ashari, MTT Tv; Jalan Yang Lurus - Ustadz Oemar Mita; Azwaji An-Nabi Shallallahu Alaihi Wa Sallam, Syaikh Muhammad bin Yusuf Ad-Dimasyqi; Wikipedia, Ramlah binti Abu Sufyan; Wikipedia, Ummahatul Mukminin)

Shafiyah binti Huyay

Shafiyah binti Huyay

Shafiyah anak dari Huyay, ketua suku Bani Nadhir. Suku Bani Nadhir adalah salah satu suku Yahudi yang berdiam di Madinah. Dalam Perang Khaibar, Shafiyah dan suaminya Kinanah bin al-Rabi telah tertawan. Dalam satu perundingan setelah dibebaskan, Safiyah memilih untuk menjadi istri Rosulullah, Pada saat itu beliau berumur 19 tahun dan Rosulullah menikahinya pada tahun ke tujuh Hijriyah.[10]

[10] (Kajian Mengenal Umahatul Mukminin - Budi Ashari, MTT Tv; Azwaji An-Nabi Shallallahu Alaihi Wa Sallam, Syaikh Muhammad bin Yusuf Ad-Dimasyqi; Wikipedia, Shafiyah binti Huyay)

Maimunah binti al-Harits

Maimunah binti al-Harits

Maemunah binti al-Harits, janda Abu Ruhm bin Abdul Uzza, ditalak oleh Ma’sud bin Amru ats-Tsaqafi, Rasulullah menikahinya dalam usia 61 tahun sedangkan dia 26 tahun. Rasulullah menikahinya karena ingin membangun jaringan di antara para kabilah, karena kerabatnya bersangkutan dengan banyak kabilah, di antaranya Bani Hasyim dan Bani Makhzum.

[11] (Kajian Mengenal Umahatul Mukminin - Budi Ashari, MTT Tv; Azwaji An-Nabi Shallallahu Alaihi Wa Sallam, Syaikh Muhammad bin Yusuf Ad-Dimasyqi; Wikipedia, Maimunah binti al-Harits)

النَّبِيُّ أَوْلَىٰ بِالْمُؤْمِنِينَ مِنْ أَنْفُسِهِمْ ۖ وَأَزْوَاجُهُ أُمَّهَاتُهُمْ
“Nabi itu lebih utama bagi orang-orang mukmin dari diri mereka sendiri dan isteri-isterinya adalah ibu-ibu mereka…” (QS. Al-Ahzab Ayat 6).

Sumber:
  1. www.wajibbaca.com
  2. Syaikh Mahmud Al-Mishri. Dzulqa’dah 1437 H. Biografi 35 Shahabiyah Nabi.
elzeno
elzeno Pengalaman adalah Guru Terbaik. Oleh sebab itu, kita pasti bisa kalau kita terbiasa. Bukan karena kita luar biasa. Setinggi apa belajar kita, tidahlah menjadi jaminan kepuasan jiwa, yang paling utama seberapa besar kita memberi manfaat kepada sesama.
Posting Komentar
Cari ...
Menu
Tampilan
Bagikan